Tari Jepen merupakan salah satu jenis tarian tradisional Indonesia yang memiliki sejarah, keunikan, properti, dan fungsi yang menarik untuk dipelajari. Melalui pembahasan yang lebih lanjut, kita dapat memperluas pemahaman tentang kekayaan seni budaya Indonesia. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai Tari Jepen:
Asal Tari Jepen
Tari Jepen berkembang di wilayah Kalimantan Timur, terutama di sepanjang sungai Mahakam. Budaya setempat sangat mempengaruhi tarian ini, sementara unsur budaya Islam dan Melayu juga turut tercermin dengan jelas. Perpaduan ini menciptakan tarian yang penuh energi dan dinamis dalam gerakannya. Bagi mereka yang tertarik dalam mempelajari tarian tradisional, Tari Jepen tidak boleh dilewatkan.
Sejarah Tari Jepen
Menurut catatan sejarah, Tari Jepen awalnya dikembangkan sebagai media hiburan di Kerajaan Kutai Kartanegara. Tarian ini sering ditampilkan pada upacara penobatan dan acara penting lainnya. Seiring berjalannya waktu, Tari Jepen mulai menjadi tarian yang lebih dekat dengan masyarakat umum sekitar tahun 1970-an. Kini, tarian ini dijadikan bagian dari acara-acara masyarakat seperti peringatan kota dan kegiatan lainnya. Pelestarian tarian ini menjadi bentuk penghormatan terhadap budaya Indonesia.
Properti Tari Jepen
Properti merupakan elemen penting dalam setiap tarian tradisional, dan Tari Jepen tidak terkecuali. Beberapa properti yang harus ada dalam tarian ini antara lain:
1. Kostum Penari
Kostum penari Tari Jepen terinspirasi oleh budaya Melayu dengan sentuhan budaya Indonesia. Warna-warna seperti merah, ungu, dan warna cerah lainnya sering digunakan dalam kostum ini.
2. Selendang
Selendang dipakai oleh penari di bagian pinggang. Selendang ini akan digerakkan oleh penari dengan panjang yang sama di sisi kanan dan kiri. Warna selendang disesuaikan dengan kostum yang dikenakan oleh penari.
3. Make Up
Make up juga merupakan properti penting dalam Tari Jepen. Make up yang digunakan tergolong sederhana namun tetap menonjolkan karakter penari dan sesuai dengan jalan cerita tari.
4. Alat Musik
Tari Jepen menggunakan musik tingkilan yang melibatkan berbagai jenis alat musik seperti gendang, gambus, biola, dan ketipung. Musik ini menciptakan susunan musik yang menarik dan memainkan peran penting dalam menuntun gerakan para penari.
Pola Lantai dan Gerakan Tari Jepen
Pola lantai dalam Tari Jepen tergolong sebagai kombinasi pola. Tarian ini menggunakan pola melingkar dan garis lurus sebagai pola utama, yang memberikan variasi gerakan yang kaya. Meskipun terdapat pola lainnya, pola melingkar dan garis lurus sangat terlihat dan dapat dikenali oleh penonton yang memahami tarian tradisional.
Tari Jepen menampilkan beragam jenis gerakan yang mencerminkan makna dan simbol dalam tariannya. Terdapat dua jenis tarian dalam Tari Jepen, yaitu Tari Jepen Eroh dan Tari Jepen Genjoh. Gerakan dalam kedua jenis tarian ini memiliki keaslian tersendiri yang disesuaikan dengan karakteristik masing-masing.
Keunikan dan Fungsi Tari Jepen
Tari Jepen memiliki keunikan yang mencolok baik dari segi gerakan maupun ragam tariannya. Gerakan dalam Tari Jepen dipengaruhi oleh letak geografis dan kondisi wilayah Kutai, sehingga sulit ditemukan dalam tarian lain. Selain itu, pembagian Tari Jepen menjadi dua golongan, yaitu Tari Jepen Eroh dan Tari Jepen Genjoh, juga menjadi ciri khas yang membedakan tarian ini dengan tarian tradisional lainnya.
Tari Jepen memiliki beberapa fungsi
Awalnya, tarian ini digunakan sebagai hiburan dalam acara kerajaan. Kemudian, tarian ini juga difungsikan sebagai media penyambutan tamu penting dari daerah lain. Saat ini, Tari Jepen menjadi sarana hiburan bagi masyarakat umum. Meskipun fungsi utamanya telah berubah, fungsi-fungsi sebelumnya tetap ada dan Tari Jepen masih cocok untuk acara-acara sakral karena memiliki sejarah panjang dan nilai budaya yang kuat.
Dengan pemahaman yang mendalam mengenai Tari Jepen, kita dapat mengapresiasi kekayaan seni dan budaya Indonesia yang terpancar melalui seni tari tradisional ini. Tari Jepen menjadi simbol keindahan dan keunikan dari wilayah Kalimantan Timur serta menjadi bagian yang berharga dalam melestarikan warisan budaya negara kita.