Puisi Guru – Mungkin bagi guru sering menjadikan judul tugas puisi untuk sahabat bagi murid sekolah untuk anak Sekolah Dasar (SD) kelas 1 sampai kelas 6 dan TK sampai dengan SMP – SMA sebagai ungkapan atau rasa perhatian untuk siswa siswi nya kepada guru tercinta supaya lebih peduli.
Ada banyak Contoh kumpulan judul puisi untuk guru terlebih puisi untuk guru SD dan TK, Puisi Guru Tercinta, puisi guru singkat, puisi guru perpisahan, Puisi guru untuk Murid sampai puisi guru tersayang dalam 3 bait saja.
Baca juga : Puisi Tentang Ibu
Kita tahu menjadi guru di sekolah bukanlah hal yang mudah dalam suatu pekerjaan, penuh dengan perjuangan dan pengorbananan, yang tidak jarang para siswa dan siswi sadari. Semoga dengan cara sederhana ini, Kumpulan puisi puisi pendek tentang guru dan menjadi sebuh cara untuk menunjukan rasa hormat dan terima kasih kepada guru.
Daftar Puisi Guru Singkat Terbaru 2023
Ada beberapa kata pusisi yang pendek dan panjang serta singkat untuk kamu yang lagi mencari kumpulan puisi untuk guru disekolah
Pena guruku
Pena guruku
Jangan pernah bosan menari di atasku
Menulis banyak warna dalam jiwaku
Usapan lembut, hangat menyentuh hatiku
Pena guru saya bagus
Karena penanya saya tidak terlambat
Tugas saya tidak lambat
Meski terik matahari terik hingga hujan deras
Pena guru saya luar biasa
Saya juga melamun
Aku akan mengguncang dunia
Menuju sebuah prestasi
Saya ingin pena saya seperti miliknya
Menggores, melukis dan mewarnai anak bangsa
Hasil penamu penuh makna
Kamu adalah penaku yang berjuang sepenuh hati.
(Oleh: Mesdiana, S.Pd)
Tuan di sandera
Guru…
manusia yang begitu mulia
Ia rela menghabiskan waktunya demi anak bangsa
tak kenal lelah,
hanya semangat, harapan dan doa yang keluar dari bibirnya
demi mencerdaskan anak bangsa
sekarang dia telah disandera
disandera oleh ribuan administrasi
dia jarang berinteraksi dengan murid-muridnya
ia terhanyut bahkan tenggelam dalam administrasi
kesejahteraan yang ingin dicapainya
sekarang dia telah disandera oleh berbagai aturan
hingga ia enggan mendidik anak bangsa
dia terjebak…
Tak hanya itu, rayuan dilema pun merasuki dirinya
ketika hati nurani berbisik untuk mendidik dengan ikhlas
kata hati kecilnya
“Apakah kamu tidak takut dengan jeruji besi?”
wah guru…
sampai kapan kau akan tetap disandera?
(Oleh: La Jumadin)
Pemuja Guru
Setiap pagi Anda berjalan di jalan berdebu
Balapan dari waktu ke waktu
Jangankan deru knalpot kendaraan yang melengking
Jangankan gigitan dingin
Saat penguasa langit menuangkan cangkirnya
Wajah polos haus akan pengetahuan
Menari di kelopak mata menunggu
Untaian kata demi kata terucap seribu makna
Untaian kata demi kata terucap penyejuk jiwa
Ruang persegi adalah saksi bisu pengabdian Anda
Saksikan perilaku penerusnya
Tawa menghangatkan suasana
Keheningan yang tenang berjuang dengan pertanyaan
Suara melengking saat berdebat
Ruang persegi adalah saksi bisu pengabdian Anda
Saya tidak tahu berapa banyak tinta yang tergores di papan tulis
Saya tidak tahu berapa banyak kata yang diucapkan penuh makna
Entah sudah berapa lembar tumpahan ilmu yang dikoreksi
Saya tidak tahu berapa banyak ajaran yang Anda tanamkan
Waktu demi waktu dijalani hanya demi melayani
Menyerah pada cinta Tuhan
Pengetahuan yang Anda beri harapan bermakna
Satu per satu penerus silih berganti
Tumbuh menjadi tunas tanah
Anda masih di sini dengan setia melayani
Sampai waktunya habis.
(Oleh: Zaniza)
Guru ku
Kau selalu sabar menghadapiku..
Engkau selalu tabah dalam memberikan ilmu..
Wahai guruku..
Kamu selalu mencintaiku
Bahkan jika aku membuatmu marah
Wahai guruku..
Anda memilih saya atau membimbing saya di jalan yang lurus ..
Anda telah membuat saya sukses sejauh ini.
(Oleh: Ali)
Guru
guru ku..
Kamu adalah pahlawan tanpa tanda jasa
Yang tak lelah mengajariku
Menyerahkan waktu istirahatnya
Hanya untuk mengajariku..
Wahai guruku..
Kamu adalah pahlawanku..
Aku tidak bisa seperti ini tanpamu..
guru ku..
Terima kasih atas layanannya
Apa yang telah kau berikan selama ini…
wahai guruku..
guru ku
Anda adalah sumber pengetahuan saya
Engkaulah pembimbingku..
Kaulah yang mendidikku
Sabar dan ikhlas..
guru saya..
Layanan Anda sangat bagus..
Anda tidak pernah bosan
Dalam mendidik dan membimbingku..
Kalian adalah pahlawan tanpa tanda jasa..
guru ku..
Terima kasih ..
Untuk semua layanan
Dan kau adalah pahlawanku..
(Oleh: Amelia Prishanty)
Guru saya
Setiap hari Anda berbagi pengetahuan Anda
Dengan keikhlasan dan kesabaran
Setiap hari Anda membantu saya
Dengan nasehatmu yang berarti
guru saya
Kamu tidak pernah bosan mengajariku
Selalu semangat dalam bekerja
Guruku, terima kasih
Untuk semua pengorbananmu untukku
Maafkan aku jika kau pernah terluka oleh kata-kataku
Guruku… kau tidak akan pernah terlupakan dalam hidupku.
(Oleh: Nurwawan)
Tentang Guru
Tentang kegelapan…
Tentang buta pada zaman dahulu.…
Tentang kebodohan yang merajalela….
Dan tentang sosok penghancur itu semua….
Dia adalah guru….
Yang mau berbagi ilmu…
1, 2, 3, 4 dan seterusnya….
Semoga tetap abadi dimakan usia….
Masih belum basi dari tradisi….
Dia tetap mulia…
Dengan segala kekuasaannya….
Masa depan?
Jangan kau tanya….
Kau dan aku adalah harapan…
Menjadi lebih besar dari apa yang dia ajarkan….
Jadi berpegang teguh pada apa yang dia yakini …
(Oleh: Fitriana Munawaroh)
Pahlawan yang terlupakan
Simak lebih dekat sajak sederhana ini ya teman-teman
Puisi itu diceritakan dari sosok yang sederhana pula
Sosok yang terkadang terlupakan
Sosok yang sering diabaikan
Dia adalah pahlawan yang tidak mau disebut pahlawan
Tebak siapa pahlawan ini
Ingat lagi apa itu layanan
Dia tidak tahu bagaimana menangani senjata api. Dia tidak bertarung di medan perang
Katakanlah, kesabaran dan hati nurani adalah senjatanya
Kesuksesanmu kawan, itulah kelebihannya
Kecerdasanmu dan kepintaranku juga jasanya
Dia tidak diharapkan untuk menang
Tetapi kesuksesan dan kesuksesan Anda menang
Bisakah Anda menjawab siapa pahlawan ini
Itu sebabnya saya harus menulis puisi ini
Itu sebabnya Anda bisa membaca puisi ini
Julukannya adalah pahlawan tanpa tanda jasa
Mungkin Anda sudah ingat teman saya
Mungkin Anda sudah menebak jawabannya
Dia adalah pahlawan dan orang tua kedua
Dia adalah guru, pahlawan yang terlupakan.
(Oleh: Ahmad Muslim Mabrur Umar)
Jangan ajari aku korupsi, guruku
Aku meminum ilmumu ketika aku haus akan ilmu
Saya merasakan kehangatan kasih sayang Anda ketika Anda memberi contoh untuk anak Anda
Senyum salam sapa setia menyambut kedatanganku
Anda tanpa lelah menyebarkan kebajikan Anda
Aku mungkin bukan anak yang paling pintar
Saya ingin menuai ilmu yang Anda ajarkan
Ilmumu kugores dengan ujung pena
Di atas buku itu kusimpan jejak tulisanmu yang penuh cita rasa
Aku menjalani kata-katamu dengan segenap jiwaku
Saya bersekolah bukan untuk mengumpulkan pundi-pundi poin
Saya mungkin bukan anak yang layak menjadi juara
Aku hanya seorang anak desa yang ingin melukis masa depan dengan harapan
Saya ingin membekali diri dengan ilmu yang telah Anda kembangkan selama ini
Saya ingin guru saya memberikan nomor apa adanya
Tidak sedikit basa-basi agar saya terlihat seperti anak yang sakti
Membodohi diri sendiri… orang tua… dan seluruh bangsa
Padahal saya tahu guru saya takut dibilang gagal mendidik anak bangsa
Terpaksa memberikan angka yang bergetar menggelegar
Di bawah ancaman tunjangan tidak akan dicairkan jika anak diberi nomor apa adanya.
Guruku… jangan ajari aku korupsi
Beri kami nomor sesuai dengan bukti yang Anda miliki
Itulah wajah kami yang masih harus belajar lebih keras
Agar negeri ini melahirkan generasi emas sejati
Mampu mandiri menaklukan dunia yang semakin kompetitif
Bukan emas palsu yang menipu diri sendiri
Guruku… Mengajari kami sepenuh hati dengan kejujuran dan hati.
(Oleh: Abdul Hakim)
Guru
Guru,
kamu seperti bunga embun yang sejuk
seperti bunga mekar yang indah
seperti langit malam yang mendung
Guru,
layanan Anda benar-benar tidak lupa
layanan Anda beragam
pengajaran tanpa pamrih
Guru,
apa yang harus saya balas dari kebaikan Anda
ibu guru di sekolah
lakukan yang terbaik untuk anak didikmu
Anda adalah ibu kedua kami
Anda menghabiskan setengah hari
hanya untuk mendidik kita
Guru,
saya berterima kasih pada Anda.
Guruku adalah pelitaku
Saat aku lelah
Ikuti langkah takdir
Yang selalu berjalan
Tidak ada arah
Saat aku tidak tahu
Langkah apa yang harus saya ambil
Agar aku bisa berguna
Untuk Nusa dan Bangsa
Anda telah datang untuk saya
Untuk menunjukkan semua pengetahuan
Untuk mengajari saya
Apa yang saya tidak tahu
guru saya,
Kamu adalah pelitaku
Saat aku dikelilingi oleh kebodohan
Juga kebodohan
Guru
Anda bekerja tanpa lelah
Saat hatiku mulai lelah
Engkau terus menguatkan kami
Menyediakan perlengkapan untuk
Masa depan kita akan
Wahai guruku
Anda adalah cahaya lampu
Cahaya dalam kegelapan
Anda adalah juara tanpa tanda jasa
Mereka yang tidak mengharapkan imbalan apa pun
Anda mengajari saya segalanya
Kesederhanaan, kesopanan, dan tanggung jawab
Terima kasih atas usahamu untuk mendidikku
saya dapat memberitahu
Apa yang saya tidak tahu sebelumnya
Terimakasih guruku
Untuk semua usaha Anda
Saya tidak akan melupakan layanan hebat Anda
Guruku adalah pelita
Kamu adalah pahlawanku
Guru Ku
Guru,
Anda adalah pendidik saya
kamu adalah guruku
Anda adalah pemandu saya
dan orang tua saya di sekolah
Engkau selalu mengajarkan kami ilmu
menulis, membaca, bermain, dan berhitung
kamu tidak pernah lelah
kamu tidak pernah mengeluh
tapi kau selalu mengajari kami dengan kesabaran
Guru,
kamu adalah juara tanpa tanda jasa
kamu adalah cahaya dalam kegelapan
layanan Anda tidak ada bandingannya
mengajar sampai kita berguna untuk masa depan kita
Guru,
terima kasih untuk semua layanan Anda
tanpamu kami tidak akan tahu sains
kita tidak tahu bagaimana menulis, menghitung, dan membaca
Terima kasih guruku.
Untuk: guruku
Aku melihatmu berdiri di mataku
Pesan waktu
Saat tatapan bertemu
Aku menangkap sejuta cahaya darimu
Cahaya ilmu semakin merasuk ke dalam benakku
Bahkan saya berharap dia adalah segumpal daging
Kamu adalah pelita dalam gelap gulita jiwaku
Seperti setetes air di gurun yang gersang
Guruku – Asty Kusumadewi
Lelah kau mengajariku
Dengan sabar kau mengajariku
Dengan hatimu kau mengajariku
Dengan senyuman kau mengajariku
Arti dari perasaan yang tulus
Arti dari perasaan yang tulus
Itu definisi kamu
Guru terbaikku
Anda mengajarkan semua hal baru
Membaca
Menulis
Bercerita
Sampai aku pandai mengeja
guru saya,
Anda adalah manusia yang saya doakan setelah orang tua saya
Penuh cinta yang kau berikan padaku
Terima kasih atas dedikasi Anda
Semoga sehat selalu
Pena Sang Guru – Mesdiana, S. Pd
Pena guruku
Jangan pernah bosan menari di atasku
Menulis banyak warna dalam jiwaku
Usapan lembut, hangat menyentuh hatiku
Pena guru saya bagus
Karena penanya saya tidak terlambat
Tugas saya tidak lambat
Meski terik matahari terik hingga hujan deras
Pena guru saya luar biasa
Saya juga melamun
Aku akan mengguncang dunia
Menuju sebuah prestasi
Saya ingin pena saya seperti miliknya
Menggaruk, melukis dan mewarnai karya anak bangsa
Hasil Anda tidak pernah penuh makna
Kamu adalah penaku yang berjuang sepenuh hati
Penutup
Mungkin itu saja beberapa contoh kumpulan puisi guru untuk kamu yang sedang mencari ide untuk membuat puisi di Sekolah. Semoga bermanfaat yaa