Pakaian Adat Kalimantan Tengah: Jenis, Nama, Keunikan, Aksesoris

Pakaian Adat Kalimantan Tengah – Budaya merupakan salah satu kebiasaan dan ciri khas setiap kelompok etnis yang mendiami bumi Pertiwi. Salah satu budaya khas Indonesia yang berasal dari provinsi Kalimantan Tengah adalah pakaian adat Kalimantan Tengah.

Pakaian adat Kalimantan Tengah adalah produk budaya yang khas sebagai identitas berbagai suku yang mendiami provinsi tersebut.

Terdapat berbagai macam pakaian adat yang berasal dari Kalimantan Tengah yang tentunya memiliki keunikan dan makna filosofis menurut kepercayaan masing-masing suku.

Untuk mengetahui berbagai macam pakaian adat Kalimantan Tengah, yuk segera scroll ke bawah dan simak artikel ini sampai tuntas ya.

Kalimantan Tengah adalah salah satu provinsi yang terdapat di Pulau Kalimantan. Provinsi ini tergolong ke dalam daerah yang masih terjaga alamnya dan menyimpan aneka ragam hayati. Salah satu daerah yang dilestarikan adalah daerah di Taman Nasional Tanjung Puting.

Dengan keberadaan sumber hayati yang beraneka ragam, sontak membuat masyarakat Kalimantan Tengah menghasilkan budaya yang berkaitan erat dengan kondisi alam mereka. Salah satu budaya khas Kalimantan Tengah adalah pakaian adat.

Pakaian adat Kalimantan Tengah memang identik dengan alam, karena desain pakaian yang mereka buat cenderung menggunakan bahan dari alam serta hiasannya juga kerap berasal dari alam baik itu tumbuhan ataupun hewan di pulau Kalimantan.

Selain itu, tanah kaya ini juga banyak dihuni oleh berbagai macam kelompok etnis, seperti suku Dayak Ngaju, suku Mandar, suku Melayu, suku Banjar, dan lain sebagainya. Hal ini kemudian membuat Kalimantan Tengah memiliki kebudayaan yang cukup kaya, karena setiap kelompok etnis hidup dan membentuk budaya sendiri sebagai identitas keberadaan mereka.

Maka tidaklah heran pakaian adat menjadi ikon budaya dari Kalimantan Tengah dengan berbagai ragam jenis dan keunikannya, sebagaimana kelompok etnis membuatnya sesuai kebiasaan adat istiadat suku tersebut.

Baca Juga: Pakaian Adat Kalimantan Utara

Keunikan dan Filosofi Pakaian Adat Kalimantan Tengah

Pakaian Adat Kalimantan Tengah Jenis, Nama, Keunikan, Aksesoris
Ilustrasi: Pakaian Adat Kalimantan Tengah Jenis, Nama, Keunikan, Aksesoris

Setiap pakaian adat memiliki keunikan tersendiri, tidak terkecuali pada pakaian adat Kalimantan Tengah yang khas dan unik juga memiliki berbagai karakteristik yang menjadi kepercayaan dan adat istiadat masyarakat setempat.

Beberapa keunikan dari pakaian adat Kalimantan Tengah meliputi bahan material yang didapatkan dari alam, corak warna-warni busana, serta batik dan manik-manik khas Kalimantan Tengah.

Untuk mengetahui selengkapnya mengenai keunikan dan makna yang terkandung dari pakaian adat Kalimantan Tengah dapat diamati pada penjelasan berikut ini.

Berbahan Material dari Alam

Salah satu sub suku Dayak, yakni suku Dayak Ngaju merupakan sub-etnis yang banyak mendiami daerah aliran sungai Kapuas, Kahayan, Rungan Manuhing, Barito dan Katingan di Kalimantan Tengah.

Suku Dayak Ngaju memiliki pakaian adat yang biasa dikenal dengan baju sangkarut. Pakaian adat yang dikenal tersebut dibuat dari bahan-bahan alami, seperti serat daun nanas, serat daun lemba, serat tenggang, dan serat nyamu.

Kulit nyamu atau daun lemba adalah kulit tumbuhan pinang puyuh yang dapat dijumpai di hutan hujan tropis, dan hutan jenis ini terdapat di pulau Kalimantan. Kulit nyamu ini bertekstur keras dan berserat, sehingga dapat dirajut dan dibentuk layaknya rompi yang bisa tahan hingga puluhan tahun lamanya.

Selain bahan kulit nyamu, pakaian adat Kalimantan Tengah ini juga diberi hiasan warna yang dibuat dari bahan alami, seperti dari tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan. Kemudian, diberi hiasan manik-manik dari kulit trenggiling, kancing, uang logam, serta benda-benda yang dipercaya memiliki kekuatan gaib.

Warna-warni Busana Pengantin

Pengantin biasa dihias dengan pakaian yang menarik dan menjadi pusat perhatian para tamu. Demikian pula yang terjadi ketika sepasang mempelai yang mengenakan pakaian adat Kalimantan Tengah, yakni baju kakamban dan baju teluk belanga.

Baju kakamban merupakan baju kemben dari bahan dasar beludru atau sutra dengan konsep beraneka ragam warna. Baju ini dipadukan dengan kulit talap kain atau rok span dengan motif pike atau jungki. Pada bagian bawahan juga dihiasi dengan motif tanduk musal ambun atau jungkir wulan welum.

Sementara busana untuk pengantin pria berupa baju teluk belanga dengan warna merah terang, dilengkapi dengan hiasan kancing berwarna emas atau lawung, serta berenda emas. Untuk bagian bawahan berupa celana salawar pidadang, dimana bagian ujung celananya dihiasi manik-manik atau disebut dengan tanelei.

Makna filosofi dari busana pengantin wanita dan pria Kalimantan Tengah, yakni setiap bagian pakaian senantiasa memancarkan esensi keindahan warna-warni tumbuhan, serta corak hiasnya diilhami dari alam Kalimantan Tengah.

Aneka warna yang terhias pada pakaian adat Kalimantan Tengah didapatkan dari bahan pewarna dari alam. Seperti warna hitam yang didapatkan dari jelaga, warna putih dari tanah putih yang dicampur air, warna kuning dari kunyit dan warna merah dari buah rotan.

Batik Benang Bintik Khas Kalimantan Tengah

Batik merupakan kain tradisional yang khas dimiliki oleh berbagai daerah di Indonesia. Tidak terkecuali di provinsi Kalimantan Tengah yang juga memiliki kain tradisional ini. Kain batik khas Kalimantan Tengah dikenal dengan sebutan benang bintik.

Diceritakan dalam sejarah bahwa kain batik benang bintik telah ada sejak tahun 1991 M dalam sebuah pelatihan membatik, yang kemudian pada tahun 1995 M batik benang bintik mulai dikenal.

Asal muasal batik khas ini lahir dari keinginan pemerintah mencetuskan adanya kain khas yang dapat dijadikan busana khas Kalimantan Tengah. Bukan hanya sebagai busana adat, melainkan juga sebagai cenderamata khas dari tanah tersebut yang dapat diberikan kepada tamu yang berkunjung ke kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Kain batik benang bintik khas Kalimantan Tengah memiliki beraneka ragam motif yang meliputi:

  1. Motif pohon Batang Garing. Motif ini memiliki makna sebuah ikatan yang kuat antara manusia, langit, bumi dengan Raying Hatalla (Tuhan dalam keyakinan Hindu Kaharingan).
  2. Motif Balanga dan Ukir Tingang Ranggaban Patung Nyahu. Motif khas tersebut merupakan lambang kesucian.
  3. Motif Lawang Suri memiliki makna sebagai penjaga keselamatan.
  4. Motif Kambang Grantung memiliki makna sebagai lambang kesetian.
  5. Motif Pusaka Dayak, Talawang dan Penyang Baja Batu memiliki makna sebagai ambang kekuatan dan perlindungan.
  6. Motif Ukir Buntut Kakupu Gajah memiliki makna sebagai lambang kesabaran dan anugerah yang diturunkan oleh Raying Hatalla (Tuhan dalam keyakinan Hindu Kaharingan).
  7. Motif Pasuk Kameloh memiliki makna sebagai lambang kesejahteraan.

Batik benang bintik juga dilengkapi dengan warna yang beraneka ragam serta memiliki makna filosofis tersendiri. Warna-warna yang kerap menghiasi kain khas ini adalah warna merah, putih, hitam, kuning, dan hijau, serta warna coklat dan hitam.

Batik khas Kalimantan Tengah ini dibuat dari bahan material kain sutra, kain semi sutra, serta kain katun.

Kain batik benang khas Kalimantan Tengah biasa dikenakan sebagai busana dan pakaian resmi di upacara adat atau acara seremonial semacam upacara pernikahan, kegiatan festival, ajang pemilihan model atau kegiatan kebudayaan dan kesenian daerah Kalimantan Tengah lainnya.

Manik-manik Khas Kalimantan Tengah

Pakaian adat Kalimantan Tengah identik dengan manik-manik, karena benda mungil dan indah itu banyak mewarnai keseharian masyarakat Dayak mulai dari perlengkapan baju, hiasan kepala, kalung, tas, mandau, dan lain-lain.

Menurut kepercayaan Dayak di Kalimantan Tengah, manik-manik merupakan elemen sakral dan mengandung unsur magis yang kuat, sehingga benda tersebut sering disertakan dalam berbagai upacara adat seperti upacara penyembuhan orang sakit, upacara menyambut kelahiran, upacara perkawinan, upacara angkat saudara, dan upacara kematian.

Manik-manik khas Kalimantan Tengah dibuat berwarna merah, biru, kuning, hijau, serta putih. Dimana setiap warna mengandung makna filosofi tersendiri. Seperti warna merah yang berarti sumber semangat kehidupan seseorang agar tidak mudah loyo dan senantiasa bersemangat.

Kemudian ada warna biru yang dipercaya sebagai sumber kekuatan dari segala penjuru yang tidak bisa luntur atau bahkan lenyap. Kuning sendiri merupakan warna keagungan dan kesucian Tuhan serta dikeramatkan. Warna hijau adalah lambang kelengkapan dan inti sari bumi. Serta warna putih sebagai lambang kesucian, baik keyakinan maupun iman seseorang kepada Tuhan.

Di setiap tradisi masyarakat Dayak Ngaju, dikenal terdapat dua jenis bahan Manik-manik yakni lilis dan lamiang. Manik lamiang biasanya digunakan di setiap upacara pernikahan. Manik tersebut dilingkarkan di pergelangan tangan kedua mempelai pengantin. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar ikatan tali pernikahan tersebut mendapat perlindungan dari Tuhan dan dapat terjaga selama-lamanya.

Sementara manik lamiang juga dikenakan oleh pemimpin upacara. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar pemimpin tersebut dari bencana yang dapat mengganggu jalannya upacara atau sebagai simbol menolak bala sekaligus simbol kekuatan.

Nama Pakaian Adat Kalimantan Tengah

Sama seperti pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia, pakaian adat Kalimantan Tengah juga memiliki berbagai jenis pakaian adat yang mengundang daya tarik tersendiri.

Setidaknya terdapat 6 jenis pakaian khas Kalimantan Tengah, yakni baju adat Sangkarut, baju adat Berantai, baju adat Tenunan, baju adat Pawang, baju adat Anyaman Tikar, dan baju adat Opak Nyamu.

Penjelasan terkait keenam jenis pakaian adat Kalimantan Tengah dapat disimak di bawah ini:

1. Baju Adat Sangkarut

Pakaian adat ini merupakan pakaian yang biasa dikenakan oleh suku Dayak Ngaju, yakni kelompok etnis yang mayoritas mendiami daerah di provinsi Kalimantan Tengah. Baju Sangkarut berupa rompi sederhana yang terbuat dari kulit kayu nyamu atau bahan alami lainnya. Pada bagian bawahnya, terdapat cawat atau celana yang bagian depannya ditutup dengan kain nyamu berbentuk persegi panjang.

2. Baju Adat Berantai

Baju adat Berantai adalah pakaian tradisional suku Dayak Ngaju yang dipengaruhi oleh budaya suku Moro di Filipina. Pakaian ini terbuat dari potongan-potongan besi yang disusun dan dirangkai menjadi sebuah baju. Baju adat Berantai biasanya digunakan dalam kegiatan perang.

3. Baju Adat Tenunan

Baju adat Tenunan merupakan pakaian adat yang menggunakan kain tenunan sebagai bahan utamanya. Pakaian ini dipengaruhi oleh suku Mandar dan suku Melayu yang juga mendiami Kalimantan Tengah. Kain tenunan biasanya dihiasi dengan motif-motif alam seperti pemandangan, flora, dan fauna.

4. Baju Adat Pawang

Baju adat Pawang merupakan pakaian yang biasa digunakan oleh ulama atau dukun adat. Pakaian ini dipercaya dapat melindungi pemakainya dari roh jahat dan sering digunakan saat melakukan upacara keagamaan atau penyembuhan. Bahan baju Pawang terbuat dari serat daun nanas atau kulit kayu nyamu yang dihiasi dengan manik-manik dan rumbai benang.

5. Baju Adat Anyaman Tikar

Baju adat Anyaman Tikar merupakan pakaian adat suku Dayak yang digunakan dalam medan perang. Pakaian ini terbuat dari serat kayu yang dilapisi dengan hiasan tulang belulang, ukiran kayu, dan ukiran kerang.

6. Baju Adat Opak Nyamu

Baju adat Opak Nyamu merupakan pakaian yang terbuat dari kulit kayu nyamu. Pakaian ini serupa dengan baju Sangkarut, namun memiliki variasi dengan atau tanpa lengan. Baju adat Opak Nyamu memiliki manik-manik dan rumbai benang yang membuatnya terlihat indah.

Itulah beberapa jenis pakaian adat yang khas dan unik dari Kalimantan Tengah. Setiap pakaian adat tersebut memiliki keunikan, makna filosofis, dan menjadi bagian dari identitas budaya suku-suku yang mendiami wilayah tersebut.

Leave a Comment